LAMPUNG.MEDIARI.co,- Polemik terkait keterlambatan pembayaran Jasa Pelayanan (Jaspel) pegawai RSUD Bob Bazzar pada bulan Juni 2025 menuai respons publik. Hingga saat ini,manajemen rumah sakit belum melakukan audit internal serta menjamin keadilan bagi seluruh tenaga medis.
Menurut sumber terpercaya, terkait belum dibayarkan Jaspel Pegawai RSUD Bob Bazzar sampai saat ini belum ada klarifikasi dari pihak manajemen RSUD.
” Sampai saat ini belum ada bang, ya kita tunggu kebijakan Plt Direktur yang baru ini bang,” kata sumber pada Kamis, 3 Juli 2025.
Sementara, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi), melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Lampung Selatan di Kalianda pada Kamis (3/7/2025).
Kunjungan ini dilakukan hanya sehari setelah dia mengganti Plt Direktur RSUD Bob Bazar, semula dari dr. Reny Ayu Fatimah kepada dr. Djohardi. Hal ini sebagai langkah awal dalam mendorong transformasi layanan kesehatan yang lebih humanis dan profesional.
Dalam sidaknya, Bupati Egi nampaknya menghadirkan sejumlah titik pelayanan penting RSUD Bob Bazar, seperti Ruang Dahlia, RA Intan, aula, hingga kamar mandi dan area publik rumah sakit. Ia ingin memastikan langsung kualitas layanan yang diterima masyarakat.
“Saya ingin RSUD Bob Bazar menjadi rumah sakit kebanggaan warga Lampung Selatan. Bukan hanya karena fasilitasnya, tapi karena pelayanannya yang tulus dan profesional,” tegas Egi.
Lebih dari sekadar memeriksa kondisi fisik, Bupati Egi juga berdialog langsung dengan tenaga medis dan menyampaikan pesan moral tentang pentingnya etika dalam melayani masyarakat.
“Layani masyarakat dengan hati. Jangan sekadar menggugurkan kewajiban, tapi hadirkan keikhlasan. Karena rumah sakit bukan sekadar tempat berobat, tapi tempat orang berharap sembuh,” ujarnya.
Tak hanya kepada petugas, perhatian Bupati Egi juga menghubungi pasien dan pengunjung. Ia menyapa dan berbincang dengan warga untuk mendengar langsung pengalaman mereka. Salah satunya, Mahlia (30), warga Ketapang yang sedang mendampingi anaknya dirawat.
“Nilainya 10, Pak. Pelayanannya ramah, kamarnya juga bersih,” ujar Mahlia yang disambut senyum hangat Bupati Egi.
Bupati Egi menegaskan bahwa kunjungan seperti ini akan rutin dilakukan. Pemerintah, menurutnya, tidak boleh hanya hadir dalam seremoni, tetapi harus menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, terutama sektor kesehatan.
“Kita tidak ingin RSUD ini hanya sekedar nama besar, tapi rasa kecil. Harus terus dibenahi, ditingkatkan, dan dibangun dengan semangat pelayanan publik yang humanis dan profesional,” tutupnya.
Transformasi layanan kesehatan menjadi bagian penting dari visi pembangunan Kabupaten Lampung Selatan di bawah kepemimpinan Bupati Egi dan Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, yang menempatkan reformasi pelayanan dasar sebagai strategi prioritas.
(Gil-Kmf)