LAMPUNG — Kisah tragis Riyas (32), seorang wanita pedagang online, Warga Dusun Mega Sakti, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, masih menghantui warga Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Satu bulan telah berlalu sejak jasadnya ditemukan didalam karung di perkebunan jagung dengan kondisi mengenaskan.
Publik terus bertanya-tanya siapa pelaku di balik pembunuhan sadis ini dan apa motifnya. Hingga kini, teka-teki kematian Riyas masih menjadi misteri.
Riyas ditemukan pada 18 Juli 2024 di perkebunan jagung di Dusun Tulung Selapan, perbatasan antara Desa Rajabasa Lama, Kec Labuhan Ratu dan Kecamatan Sukadana, Lampung Timur. Tubuhnya penuh luka tusukan akibat senjata tajam, dan yang lebih mengerikan, Riyas dalam kondisi tewas didalam karung berwarna putih masih dalam posisi disepeda motor. Penemuan ini langsung menggegerkan warga sekitar, yang sama sekali tidak mengenali mayat tersebut karena kondisinya memang sulit untuk dikenali.
Kehilangan Riyas dimulai beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan. Keluarga korban sempat melaporkan hilangnya Riyas ke pihak berwenang, berharap ada petunjuk yang bisa membawa pulang ibu muda itu dengan selamat. Namun, harapan itu pupus ketika tubuh tak bernyawa Riyas ditemukan di perkebunan jagung tersebut.
“Kami tidak tahu siapa yang tega melakukan ini pada teman kami,” ungkap Nia teman dari Riyas dengan suara bergetar menahan tangis.
“Kami hanya ingin keadilan. Kami ingin pelaku ditangkap dan diadili.” imbuh kader Fatayat NU itu.
Polres Lampung Timur telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah penemuan mayat. Namun, hingga kini, mereka belum berhasil menemukan titik terang. Bahkan telah 43 saksi diperiksa untuk dimintai keterangan.
“Perkembangan kasus masih tahap penyidikan dan tim masih terus bekerja sampai saat ini,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, pada senin (5/8/2024).
Kata Umi, kepolisian juga masih menunggu menunggu hasil autopsi dan uji laboratorium DNA dari petugas medis RS Bhayangkara Polda Lampung.
“Mohon waktu, hasil koordinasi sementara dengan pihak labfor hari ini akan diberitahu hasilnya,” ucapnya.
Menurut Umi, hasil autopsi terhadap jenazah korban akan mendukung kepolisian dalam menentukan tahap penyelidikan lebih lanjut.
“Untuk pelaku masih dilakukan mapping dari tim di lapangan,” ungkapnya.
Di samping itu, Umi turut menginformasikan, penyidik juga terus menggali dan memintai keterangan saksi-saksi terkait peristiwa kasus tersebut.
“Saksi sudah diperiksa sebanyak 43 orang,” tandas Umi.
Sejumlah organisasi keagamaan juga tidak tinggal diam. Mereka terus mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) M Mukri mendesak kepolisian mengusut tuntas pembunuhan Riyas Nuraini, kader Fatayat NU Lampung. Ia mendorong kepolisian segera menangkap pelaku.
“Pembunuhan dengan alasan apa pun merupakan luka bagi kemanusiaan kita. Saya yakin polisi bisa mengungkap kasus ini dan publik berharap banyak pada polisi,” kata ketua PBNU asal Lampung itu, Senin (22/7/2024).
Dia sangat berharap kasus tersebut bisa ditangani dengan baik untuk menambah kepercayaan masyarakat pada kepolisian sesuai dengan hukum yang berlaku. Apa pun motifnya, pelaku harus mempertanggungjawabkan kekejaman yang telah dilakukan.
Kematian Riyas tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarganya, tetapi juga menciptakan trauma di kalangan masyarakat sekitar. Banyak warga yang kini merasa was-was dan tidak aman. “Setiap kali melewati perkebunan itu, kami merasa takut. Kasus ini harus segera diungkap agar kami bisa hidup tenang,” ujar warga setempat.
Ketua Advokasi Kelompok Rentan Anak dan Perempuan (AKRAP), juga angkat bicara terkait kasus ini. Ia meminta aparat kepolisian serius menangani kasus ini dan segera menangkap pelakunya, “jangan hanya gembar gembor membuat pernyataan dimedia saat sedang viral, tapi tidak ada bukti kongkrit hasil dari penanganan kasusnya” tegas Edi Arsadad, Ketua AKRAP. Senin, 19/8/24.
Hingga kini, kasus pembunuhan Riyas masih menyisakan banyak pertanyaan. Siapa pelaku di balik pembunuhan ini? Apa motifnya? Mengapa Riyas harus mengalami nasib tragis seperti itu? Keluarga dan masyarakat terus berharap agar kebenaran segera terungkap dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Misteri ini harus diungkap. Keadilan harus ditegakkan. Kami tidak akan berhenti sampai pelaku ditemukan dan diadili,” kata Edi Arsadad .
Kematian Riyas adalah sebuah tragedi yang masih membekas di hati banyak orang. Dengan segala upaya yang terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan dukungan dari masyarakat, diharapkan misteri ini segera terpecahkan. Keadilan bagi Riyas dan keluarganya adalah hal yang paling ditunggu oleh semua pihak. Sampai saat itu tiba, ingatan akan wanita cantik ini akan terus hidup di benak kita semua, menuntut kebenaran dan keadilan.
(red)