“NU adalah fakta demografis, realitas demografis,” ujar Gus Yahya menegaskan.
Ia mengacu pada survei yang menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi Indonesia merupakan warga NU, yang memberikan dasar kuat bagi NU untuk berperan besar dalam pemerintahan.
“Jika dihitung berdasarkan demografi, saya kira kabinet nanti minimal separuhnya berasal dari NU,” tambah Gus Yahya dengan percaya diri.
Meski menyiratkan harapan besar akan keterlibatan kader NU dalam kabinet, Gus Yahya menekankan bahwa PBNU tidak memaksakan posisi tertentu. Menurutnya, kader NU siap menjalankan tugas apapun yang diamanahkan oleh Prabowo.
“Ya terserah pemerintah, terserah Pak Prabowo, wong ini kabinetnya Pak Prabowo. Kader NU semuanya siap,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gus Yahya juga menyatakan komitmen PBNU untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, dengan harapan kesinambungan kebijakan strategis yang telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo tetap terjaga.
“Kesinambungan inisiatif strategis yang dimulai oleh Pak Jokowi itu sangat penting. Semoga ini bisa terus didorong,” ujarnya. Gus Yahya juga berharap jika ada perubahan dalam kebijakan, hal itu harus dibicarakan bersama agar inisiatif-inisiatif baik yang sudah berjalan tidak terhenti sebelum mencapai tujuan yang diinginkan.
Pernyataan Gus Yahya ini memperkuat sinyal bahwa NU akan memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan mendatang, seiring dengan dominasi warga NU dalam demografi Indonesia.
“Bagaimana peran NU dalam pemerintahan Prabowo akan terbentuk, menjadi sesuatu yang patut ditunggu.” demikian kalimat terakhir pada tulisan berjudul ” Setengah kabinet Prabowo diprediksi kader NU ! Gus Yahya ungkap fakta mengejutkan.” tersebut.
Akankah prediksi ini akan berkenyataan ? perjalanan waktulah yang akan membuktikan. (*)
Pewarta : Nurdin Pewarta Nusantara
Sumber : mjlh Natar agung