Pidato Bablas Menko Pangan Zulhas
Lampung Selatan,- Zulkifli Hasan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Republik Indonesia pada Minggu, 10 November 2024 melangsungkan kegiatan rembuk tani di Kabupaten Lampung Selatan, dalam sela-sela sambutan dirinya, Zulkifli Hasan diduga mengeluarkan pernyataan dan sikap yang mendapat sorotan publik, yang dimana drinya menyampaikan “Kepala Desa lebih memikirkan pilkada ketimbang petani”.
Perkumpulan Kepemudaan Pemuda Pemudi Peduli Desa (P3D) Yudi Pratama mengatakan, kepala desa yang ada di Kabupaten terkhususnya yang ada di Lampung Selatan terus berupaya menjalankan tugas dan fungsi Kepala Desa selalu berupaya maksimal mungkin untuk membangun wilayahnya, baik itu kesejahteraan masyarakat, pembangunan, ekonomi, serta pertanian.
Kepala Desa adalah tonggak ataupun pemimpin seperti didalam rumah tangga yang berperan sebagai kepala rumah tangga, yang selalu berusaha dan berjuang demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakatnya.
“Menurut pribadi saya izin sebelumnya bapak menteri, apakah ada fakta dan dasar bahwa kepala desa lebih mementingkan atau memikirkan pilkada ketimbang petani, apalagi dilihat masyarakat terkhususnya yang ada di kabupaten lampung selatan ini mayoritas hampir rata-rata penduduknya adalah petani, dan ada beberapa juga kepala desa yang dirinya sebagai petani. Bersikap dan berucap, dengan etika mengharuskan untuk berbicara dengan jujur, memberikan informasi yang akurat dan tidak memanipulasi fakta untuk memengaruhi. Apalagi dalam era demokrasi digital saat ini, dimana setiap kata bisa memantik pro dan kontra dalam hitungan detik,” katanya kepada media ini, Selasa, 12 November 2024.
Lebih lanjut, kami dari P3D yang mana sejauh ini terus berusaha membantu pembangun desa dan saling bergotorong bersama masyarakat guna membangun masing-masing desa yang ada di Kabupaten Lampung Selatan merasa kecewa ketika bapak menteri menyampaikan ucapan tersebut dalam forum masyarakat luas.
“Seharusnya pak Zulhas bisa lebih bijak dalam berbicara. Apalagi selama ini pak Zulhas sudah dianggap sebagai panutan, dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. Dalam berbicara, seharunya dan sepatutnya memikirkan perasaan orang lain, ” terangnya.
(*)