Hiswana Migas dan Pemprov Lampung Digugat Golongan Rakyat Miskin Batalkan Kenaikan Harga Gas Melon Bersubsidi

oleh -380 views
Foto ilustrasi

MEDIARI.CO,LAMPUNG ,- Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 KG adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero) yang disubsidi penuh oleh pemerintah yang peruntukannya untuk masyarakat miskin.

Dimana penggunaan elpiji tersebut, tujuan pemerintah pusat selain bisa mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin juga bisa menekan subsidi BBM yang selama ini ditanggung APBN.

Ironisnya, kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas LPG 3 KG di Provinsi Lampung per tanggal 8 Januari 2025, dari Rp.18.000 menjadi Rp.20.000 harus dirasakan penduduk miskin 939 ribuan orang di Provinsi Lampung. Kondisi di lapangan terkait ketentuan HET LPG 3 KG saat ini di rasa banyak pihak implementasinya hanya di atas kertas saja.

Heri Usman Kordinator Aktivis Urban Poor Consorsium Lampung menilai kenaikan HET LPG 3 KG atau Gas melon Elpiji 3 Kg bersubsidi semakin membuat rakyat miskin dipinggirkan, seolah olah tidak ada. Dengan cara haknya dicabut dan dan kewajibanya harus dilakukan seperti bayar pajak kepada negara.

” Saat ini harga pertabung 3 kg bersubsidi itu sampai ke konsumen mencapai Rp. 22.000 sampai Rp.26.000, padahal menurut ketetapan permen Esdm nomor 28 tahun 2008 dari pangkalan resmi Pertamina ke agen hanya 12.750,- , bila konsumen membeli dengan harga 22.000 berarti ada selisih 9.250, bila memang ada marzin disitu, atau kita jadikan marzinnya penjualan 3000 + transport 1000, masih tersisa 3,250,- selisih ini untuk apa, saya curiga memang ini permainan mafia gas,” kata Heri. Kamis (16/1).

Dia menambahkan jika dikalikan saja bila Rp. 3.000/ tabung , selisihnya kita kalikan kebutuhan warga miskin Lampung untuk gas Elpizi perbulan mencapai 2 JT tabung gas, ini mencapai 6 milyar kerugian negara.

” Pertanyaannya apakah keadaan seperti ini para pejabat di pemerintah tau, apalagi bila betul- betul gas naik.Berapa lagi kerugian negara, dan rakyat miskin hanya dijadikan tameng agar ada peluang untuk mempermainkan anggaran.Kami berharap pemerintah yang baru ini, betul-betul memberantas mafia gas ini,” ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Heri mengatakan pihaknya akan turun kejalan untuk menuntut pembatalan kenaikan HET LPG 3 KG di Lampung.

” Dalam bulan ini kami akan melakukan aksi turun ke jalan bersama masyarakat untuk menuntut pembatalan kenaikan harga Gas Melon 3 Kg bersubsidi , yang membuat rakyat miskin semakin menderita,” tegasnya .

Diberitakan sebelumnya, Gas LPG 3 KG Bersubsidi merupakan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi pangan.Namun kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Liqufied Petroliom Gas (LPG)Tabung 3 Kilogram di Provinsi Lampung mulai dirasakan dan dikeluhkan sejumlah masyarakat.

“Kemarin saja di Tahun 2024, di pangkalan kami nembus sudah Rp.22.000 , sekarang ini kami beli di warung pengecer sudah sampai Rp.27.000,” kata Zaki warga di Kabupaten Lampung Selatan.

Hal senada dikeluhkan warga lain di Kabupaten Lampung Barat , yang mengungkapkan jika setiap pemerintah baru saja menaikan harga LPG , masyarakat sangat sulit untuk membeli Gas LPG 3 Kg.

” Setiap harga Gas LPG 3 KG naik, seminggu sampai sebulan sebelumnya selalu ada kelangkaan, mau beli saja susah alasan dari pangakalan gas LPG lagi kosong , tau -tau harganya sudah naik,” ujar warga yang juga pelaku UMKM.

Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Cabang Lampung menaikkan harga pasaran gas LPG 3 Kg. Usulan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas LPG 3 Kg disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung , dengan berlakunya SK Gubernur Lampung Nomor : G/816/V.25/HK/2024 , tentang Perubahan Harga Eceran Tertinggi (HET) mulai tanggal 8 Januari 2025.

Hal ini membuat masyarakat kalangan menengah ke bawah, salah satunya pelaku usaha kecil mikro harus membeli gas elpiji tabung 3 kg dengan harga baru.

Pewarta: Sior Aka Prayudi 

Editor: A. Marliansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *