KALIANDA,-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui, Aceng Dede Suhendar Anggota DPRD yang membacakan pandangan Fraksinya , menyoroti sejumlah persoalan strategis di dalam penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Selatan tahun 2025–2029, Yang digelar pada hari Selasa tanggal 1 Juli 2025.
Anggota DPRD ini, menyampaikan pandangan umum yang berisi catatan kritis terhadap arah pembangunan lima tahun ke depan kabupaten Lampung Selatan.
Penyusunan RPJMD harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat provinsi dan nasional.
Aceng mengatakan, Salah satu isu utama dikalangan masyarakat yang disoroti adalah kondisi infrastruktur jalan.
Untuk tingkat kerusakan jalan di berbagai wilayah Lamsel masih menjadi peer utama, bahkan mencapai 65 persen. Kondisi ini dinilai menjadi hambatan serius bagi aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu juga adanya angka kemiskinan di Kabupaten Lamsel ini masih mencapai 12,79 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yang berada di angka 9,03 persen.
Situasi ini adalah menjadi indikator pentingnya bahwa kesejahteraan masyarakat itu masih membutuhkan perhatian khusus, bagi pemerintah daerah kabupaten Lamsel.
Didalam Masalah pungutan oleh komite di sekolah negeri pun menjadi sorotannya. Praktik ini dinilai memberatkan orang tua siswa dan berpotensi menyebabkan anak-anak putus sekolah, terutama dari kalangan keluarga kurang mampu.
Tidak sampai disitu PKS juga menyoroti Di bidang ketahanan pangan, yang masih sulitnya akses petani terhadap pupuk bersubsidi, serta ketidakstabilan harga hasil pertanian dan perkebunan yang sangat merugikan petani lokal.
Suhendar mengingatkan agar RPJMD disusun tidak sekadar memuat dan membuat target dan indikator, akan tetapi harus menjadi peta jalannya pembangun yang berorientasi kepada penyelesaian untuk Masalah-masalah nyata di tengah masyarakat khususnya dikabupaten Lamsel, tutupnya dalam pandangannya dari PKS.
(*)
