LAMPUNG SELATAN,- Mahasiswa merupakan kaum intelektual dan memiliki tempat istimewa di mata masyarakat. Mereka dianggap memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya pemerintahan Indonesia, terutama dalam menyambung suara rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis, dan bebas dari tunggangan kelompok mana pun.
Sebagai kaum akademis, semestinya mahasiswa mengambil semua aspek kehidupan termasuk aspek politik. Pesta demokrasi sudah di depan mata, dan mahasiswa dituntut untuk bisa berperan dalam mewujudkan demokrasi yang sehat.
Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, mahasiswa tidak harus terjun ke lapangan untuk bermain dengan elite politik. Mahasiswa bisa berperan aktif dalam mengawal pesta demokrasi ini dengan menjadi agen pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi bangsa dan negara.
Namun hal itu , berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan. Warga Desa Merbaumataram, Kecamatan Merbaumataram pergoki sejumlah pemuda yang merupakan mahasiswa disalah satu Universitas di Provinsi Lampung diduga kedapatan jadi tim salah satu bakal calon pada Pilkada 2024.
Karena dirasa bukan warga setempat dan dirasa mencurigai , 10 orang mahasiswa yang mengaku masih satu tempat Universitas yang sama , sedang melakukan aktivitas bagi – bagi Alat Peraga Kampanye ( APK) bacabub mantu dari Ketua PAN Zulkifli Hasan.
” Karena dilihat bukan orang sini, Kami pergoki 10 pemuda yang merupakan mahasiswa aktif disalah satu perguruan tinggi di Bandarlampung , rata -rata jurusan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ( FKIP), dan Fakultas Pertanian, sedang bagi – bagi kaos bakal calon ,” kata warga yang meminta namanya tidak disebut.
Diketahui sejumlah mahasiswa tersebut mengaku dibayar untuk dijadikan tim sukses dari bakal calon Raditya Egi Pratama Alias Egi untuk bergerak masif di setiap kecamatan di Lampung Selatan jelang Pilkada 27 November 2024.
Dari informasi yang dihimpun, gerakan mereka di komandoi oleh Kordinator Tim dari Bakal Calon Egi untuk melakukan Sosialisasi ke warga dengan cara Dor To Dor ke rumah warga mengkampayekan Raditya Egi Pratama.
Sementara, melalui sambungan telepon via WhatsApp, pemilik nomor 08536622XXXX seseorang yang diketahui bernama Irhan dan mengaku sebagai Kordinator Mahasiswa tersebut berdalih jika mereka bukan bagian tim pemenangan tapi membantu sosialisasikan menyebarkan APK dari bakal calon bupati Raditya Egi Pratama .
” Ya betul tim nya Egi,tugas kami bagikan kaos Egi, ke semua kecamatan di Lampung Selatan , sebagian mahasiswa dari Unila, ada yang dari UIN dan masyarakat juga,” kata dia
Kendati begitu, dirinya membantah jika ada bagi bagi uang ke warga .
“Siapa yang bilang bagi bagi uang gak ada, Jika ada yang menginfokan seperti itu kasih tau saya . Kami sudah ijin ke RT, Desa dan pihak Kecamatan untuk sosialisasi,’ katanya.
Sebelumnya , beredar berita warga Merbaumataram mengeluhkan sejumlah aktivis pemuda ,yang rumahnya dijadikan tempat penitipan Alat Peraga Kampanye ( APK) dengan gambar Raditya Egi Pratama Alias Egi.
” Anak Unila bang, rata2 mereka semester 5, yang punya rumah gak terima karena rumahnya di jadikan tempat narok APK,” kata warga setempat yang namanya enggan disebutkan.
Dari pengakuan ke dua pemuda itu, jika mereka ditugaskan dor to dor dari rumah ke rumah , untuk membagikan kaos dan duit dari menantu Ketua Partai PAN Zulkifli Hasan.
” Kami di bayar dan mengontrak rumah untuk dijadikan posko pemenangan Egi . Tugasnya bergerak masif, dan untuk masing – masing desa di Kecamatan Merbaumataram di ambil 20 orang untuk dijadikan tim,’ ucap salah satu mahasiswa.
” Setelah itu warga dikumpulkan di rumah dewan atau pun caleg yang kemaren di lantik , untuk masing-masing warga setelah pertemuan pulang di kasih duit 100 ribu ,” katanya.
(RF)