Sebab menurutnya koperasi adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Ketika koperasinya kuat maka ekonomi Indonesia bisa berdikari alias bisa berdiri di kaki sendiri.
Hal tersebut disampaikan Puan saat menghadiri acara ‘Temu Dulur’ Perempuan Koperasi Wanita (Kopwan) se-Malang Raya, di Jawa Timur, beberapa bulan yang lalu.
Pesan pertama Puan kepada para pegiat koperasi adalah pentingnya anggota Kopwan melakukan digitalisasi dan inovasi.
“Koperasi sudah perlu mulai digitalisasi dan inovasi supaya tidak ketinggalan zaman. Di era seperti sekarang dan ketika generasi muda banyak aktif di dunia digital maka perempuan dan ibu-ibu sebagai pegiat koperasi perlu melek digital,” ungkap Puan.
“Digitalisasi ini bukan hanya soal cara penjualan tetapi juga dalam hal manajemennya, pengelolaannya juga sudah menggunakan teknologi supaya lebih rapih. Kalau sudah rapih maka kerjanya lebih enak,” lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Pesan selanjutnya yang disampaikan Puan adalah agar Koperasi terus melakukan upgrade keahlian sumber daya manusia (SDM). Hal ini penting karena di koperasi, SDM adalah faktor utama.
“Jadi kalau kita mau koperasi naik kelas maka SDM-nya harus naik kelas terlebih dahulu. Kekuatan koperasi adalah anggotanya,” terang Puan.
Upgrade SDM pun dinilai dapat membuat perempuan lebih berdaya. Lebih lanjut, Puan menyampaikan pesan ketiga yang perlu dilakukan oleh pegiat Koperasi demi menunjang usaha-usaha mereka.
“Hal ke-3 yang perlu diingat adalah ketika sebuah koperasi menjadi semakin besar tetap jangan pernah melupakan nilai utama koperasi yaitu gotong royong,” sebut cucu Bung Karno tersebut.
Puan mengatakan, agar anggota koperasi di Malang untuk selalu mengingat dan menerapkan gotong-royong kepada sesama. Sebab menurutnya, jika tidak menerapkan nilai gotong-royong artinya sudah bukan lagi Koperasi.
“Gotong-royong, gotong-royong, gotong-royong. Membangun Koperasi dan perekonomian desa harus dilandasi gotong-royong dan kebersamaan. Karena tidak mungkin bisa jalan sendiri,” ujar Puan.
Disaat yang bersamaan, Anggota Kopwan yang turut hadir pun berharap dukungan bagi pelaku UKM perempuan, terutama mengenai kejelasan pasar dalam penjualan produk. Serta bantuan dalam upaya peningkatan digitalisasi, dalam hal strategi marketing di ranah digital.
Mantan Menko PMK itu memastikan akan membawa aspirasi para anggota Kopwan ke pihak Pemerintah dan menegaskan jika Pemerintah memberikan akses pasar bagi UKM. Serta, meminta Kementerian terkait untuk membuka pelatihan digitalisasi bagi pelaku UKM ibu-ibu, sehingga program bantuan pelatihan tidak hanya menyasar bagi anak muda.
Selain itu, lanjut Puan, mendorong agar pembahasan RUU Koperasi dapat dilanjutkan sebaik-baiknya. “Agar UU Koperasi bisa kembali sesuai seperti yang semua inginkan, kami ingin UU itu saat selesai konkret dan berjalan sesuai dengan yang diinginkan rakyat,” tutup Puan.(*)
Pewarta : Nurdin Pewarta
Sumber : Berita/merdeka.com