LAMPUNG SELATAN,- Fenoma tsunami minyak goreng tanpa merek dan tidak ada lebel halal menjelang Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) serentak Tahun 2024 di Lampung Selatan nampak lancar dibagi – bagikan ke warga oleh oknum, disaat harga minyak goreng melambung tinggi.
Bayangkan jika gelombang tsunami migor tanpa merek botolan itu diprediksi dengan harga Rp.10 ribu dan diperuntukkan untuk 790.716 orang di Lampung Selatan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap ( DPT) , ketemu total angka Rp.7.907.160.000 .
Bak Sultan Minyak Goreng, dari oknum anggota dewan, mantan kepala desa sampai mahasiswa yang mengatasnamakan tim sukses salah satu bakal calon bupati diduga secara dor to dor dan masif , terang-terangan maupun sembunyi – sembunyi membagi -bagikan migor tanpa merek ke warga di pelosok desa di 17 Kecamatan di Lampung Selatan.
Dari informasi yang dihimpun, pada Minggu,22 September 2024. Gelombang tsunami migor tanpa merek tersebut menyasar warga di 8 Desa di Kecamatan Tanjung Sari sejak Kamis, 19 September 2024 , sebelum penetapan calon bupati Lampung Selatan.
” Hari Kamis lalu, bagi – bagi minyak goreng tanpa merek botolan itu di Desa Wawasan mas , hampir semua yang dikumpulkan ibu -ibu . Satu orang dapat satu botol migor ,” Kata Santi warga setempat.
Sementara warga Desa Wonodadi, mengatakan bagi – bagi migor tanpa merek yang dikemas botolan itu dilakukan oleh oknum secara dor to dor ke warga dan terang – terangan .
” Satu orang dapat satu botol minyak goreng dan baju kaos , dianterin ke rumah saya langsung, malah nanti mau dikasih beras juga ,”Ucap ibu -ibu warga Desa Wonodadi seraya mengaku migor tanpa merek tersebut dibagikan oleh Marino mantan Kades Wonodadi.
Sementara dalam vidio berdurasi 56 detik yang beredar di masyarakat, pria yang diketahui bernama Marino diketahui Tim Sukses Egi sedang membagikan migir tanpa merek dan tidak berlebel halal kepada sejumlah warga Wonodadi.
Pada Vidio tersebut, Marino juga secara terang-terangan mengaku telah ditelpon langsung oleh Zulkifli Hasan untuk membagikan minyak goreng tanpa merek dan mengajak warga setempat untuk memilih Radityo Egi jadi Bupati Lampung Selatan.
Ketua JPKP Provinsi Lampung Juliansyah Lubis mengingatkan kepada Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan jangan sampai menggunakan wewenang sebagai Menteri untuk mendompleng kepentingan anak mantunya sebagai calon bupati di Lampung Selatan.
” Saya menduga Zulhas ada kepentingan untuk membela anaknya karena anak mantunya nyalon bupati . Ini yang tidak elok dan akan menjadi sorotan masyarakat. Karena kita lihat aja sekarang ini berseliweran tim sukses nya bagi bagi minyak goreng tanpa merek disaat Harga Eceran Tertinggi (HET) diterbitkan mencapai Rp.15.800 dan dijual masyarakat konsumsi sebesar Rp.17 ribu ,” Kata dia kepada Media RI.
Sebelumnya, terpantau migor tanpa merek dengan kemasan botol tersebut dibagi – bagikan ke warga usai pertemuan bersama Zulkifli Hasan di SMA Kebangsaan pada hari Kamis , 5 September 2024 lalu.
Terpantau ribuan botol migor tanpa merek siap dibagi – bagikan ke warga sebagai bahan kampaye.
Dikutip nasional.tempo.co tanggal 14 Juli Tahun 2022, Kampanye Zulkifli Hasan Untuk Anaknya Saat Bagi Minyak Goreng Danggap Tak Etis. Hal itu mendapat teguran dari Presiden Jokowi.
Lucunya, hal itu diulang kembali oleh seorang Zulkifli Hasan Jelang Pilkada Lampung 2024.
Menjadi tanda tanya besar di beberapa elemen dan kelompok masyarakat di Lampung Selatan, migor tanpa merek dijadikan alat sarana seorang Zulkifli Hasan , baik sebagai Menteri ataupun Ketua Partai yang terkesan memanfaatkan untuk mengkampanyekan Radityo Egi sebagai calon bupati di Lampung Selatan.
(ior)