Mediasi Terancam Gagal Warga Sukajaya Ancam Akan Tutup Akses Masuk PT SBB

oleh -88 views

MEDIA RI-Lampung Selatan_Tidak puas atas jawaban pihak perwakilan perusahaan yang bergerak di penambangan batu andesit. Warga masyarakat Desa Sukajaya Akan melayangkan surat penutupan akses masuk PT. Sumber Batu Berkah (SBB).

Mediasi kedua warga dengan pihak perusahaan menuai jalan buntu. Warga masyarakat Sukajaya akan memblokade pintu masuk PT.SBB (Sumber Batu Berkah) hingga tutup operasional perusahaan dan mencabut izin lingkungan.

Perwakilan warga desa Sukajaya Kecamatan Katibung, As menyampaikan dalam mediasi antara pihak perusahaan dan masyarakat, terancam tidak memecahkan masalah, “kami kasih waktu tiga hari bila mana dalam waktu tersebut tidak juga terealisasi tuntutan masyarakat, kami akan beramai-ramai akan menutup dan menggembok gerbang masuk perusahaan” pungkas as”

Lelaki berinisial Ij selaku koordinator aksi akan segera layang kan surat ke pihak terkait untuk pemberitahuan aksi penutupan perusahaan yang tidak pernah mengindahkan tuntutan dari warga masyarakat desa Sukajaya.”tegasnya”

Ada pun tuntutan warga desa sukajaya terhadap dampak dari aktivitas perusahaan sebagai berikut :

1.masyarakat desa Sukajaya menuntut dan bertanggung jawab atas retak nya rumah warga dan keresahan dampak dari blasting/pengebom

2.masyarakat desa Sukajaya meminta kompensasi bulanan biaya kesehatan dalam bentuk dana.

3.menuntut pihak perusahaan agar kira nya memperkerjakan kembali humas yang berasal dari desa Sukajaya dan memperkerjakan kembali masyarakat Sukajaya yang telah di berhentikan sepihak.

4.masyarakat desa sukajaya menuntut CSR (corporate sosial responsbility)

5.Meminta uspika kecamatan Katibung agar kira membentuk tim untuk penyelesaian terkait tangung jawab pihak PT.SBB, terhadap kerusakan lingkungan akibat dari blasting atau pengeboman.

Namun harapan dan tuntutan warga masyarakat terkesan diabaikan.Perwakilan perusahaan yang di hadiri oleh kuasa hukum perusahaan hanya menyampaikan akan segera memberitahu big bos perusahaan yang di sebut Babai, terkait tuntutan masyarakat desa Sukajaya. (*)

Pewarta : Nurdin Pewarta

Sumber : red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *