MEDIA RI, Jakarta_Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara soal kasus guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani yang dituding melakukan kekerasan fisik pada siswanya. Supriyani, guru honorer asal Konawe ini dipolisikan usai dituduh orangtua siswa yang seorang anggota polisi, telah melakukan kekerasan terhadap anaknya.
Diwartakan kembali dari pemberitaan kompas.com (31/10/2024) disebutkan “‘Menanggapi hal ini, Puan menyebut bahwa pendidikan di Indonesia tidak akan berjalan optimal jika seorang guru selalu merasa terancam dengan intervensi berlebihan dari orangtua siswa. Lebih lanjut Puan pun mendorong agar aparat penegak hukum bersikap objektif dan menegakkan keadilan untuk guru honorer Supriyani.
“Pendidikan tidak bisa berjalan dengan baik jika guru terus menerus dihadapkan pada ancaman hukum yang berlebihan dan intervensi orang tua yang tidak proporsional,” ujar Puan dalam keterangannya, Rabu (30/12/2024).
Ia pun mendorong agar aparat penegak hukum bersikap objektif dan menegakkan keadilan untuk Supriyani.
Puan tak mau, kasus serupa yang kemudian mengorbankan para guru bakal banyak terjadi di Tanah Air.
“Saya berharap ada keadilan bagi guru Supriyani agar tak jadi preseden buruk pada sistem pendidikan Indonesia,” sambung dia. Ia menuturkan, kekerasan dalam dunia pendidikan memang harus dicegah. Namun, seorang guru kerap kali harus bersikap tegas untuk melatih kedisiplinan pada murid-muridnya. “Kita sepakat kekerasan tidak bisa dibenarkan, terutama kepada anak. Tapi perlu diingat, pembinaan dalam bentuk disiplin tidak bisa disamakan dengan kekerasan,” kata Puan.”‘ ungkap pemberitaan tersebut. (*)
Pewarta : Nurdin Pewarta Nusantara
Sumber : Kompas.com