Demikian judul tulisan tersebut, Dengan tulisan menggunakan hurup besar dan tulisan tebal media itu mengawali menyajikan tulisan Apriyan Sucipto, SH, MH (Pemerhati Politik Sosial dan Budaya)
“PEMILIHAN Presiden Republik Indonesia, Yang dilakukan secara serentak dengan Pemilihan Kepala Daerah, ditahun yang sama. Terbukti menghasilkan dinamika politik yang sangat menarik di tengah tengah masyarakat Indonesia. Apalagi bagi para kontestan politik, yang berkompetisi.
Saat ini banyak sekali narasi yang berkembang di masyarakat, yang menyatakan Tumbangkan PDI-Perjuangan, atau mencoba mendegradasi kan Partai PDI-Perjuangan yang berlambang Banteng dengan Moncong Putihnya. Melihat, hasil pilkada kemarin pada Daerah sampel seperti :
1. Provinsi Jawa Timur
Hasil quick count Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 versi Poltracking dengan data masuk 100% menunjukkan keunggulan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil). Berdasarkan data lembaga survei resmi Poltrakcing Rabu (27/11/2024) hingga pukul 20:00 WIB, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil) memimpin dengan perolehan suara 59,22%. Selanjutnya, pasangan nomor urut tiga Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta memperoleh suara sebanyak 31,97%. Kemudian, pasangan nomor urut satu Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (Luluk-Lukmanul) memperoleh suara sebanyak 8,81%.
1. Partai Pengusung Pasangan Calon (Khofifah – Emil) 59,22%
Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI, PPP, NasDem dan Perindo. Lalu, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Garuda, dan Partai Prima yang tak lolos verifikasi. (KIM Plus).
2. Partai Pengusung (Risma – Gus Hans) 31,97% Partai PDI-Perjuangan
3. Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim 8.81% Partai PKB
Sementara, pada Pemilihan Kepala Daerah di Provinsi Jawa Tengah, yakni :
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, unggul 58,44 persen dalam hitung cepat atau quick count lembaga survei Charta Politika, (Partai Nasdem, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PAN (Partai Amanat Nasional), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Golkar, Gerindra, PPP (Partai Persatuan Pembangunan), Demokrat, PSI (Partai Solidaritas Indonesia), Koalisi KIM Plus.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, mendapat 41,56 persen suara. (PDI-Perjuangan).
Kemudian, pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
1. Pramono Anung-Rano Karno mengungguli perolehan suara lebih dari 50,10% suara. ( PDI Perjuangan)
2. Ridwan Kamil-Suswono berada di urutan kedua dengan perolehan 39,29% suara, (Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan).
3. Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan perolehan 10,61% suara.(Independent).
Dari Sampel Pemilihan Kepala Daerah di 3 Provinsi tersebut, ternyata Partai PDI-PERJUANGAN masih menyajikan Dinamika Politik yang sangat dinamis dan memberikan kontestasi yang baik kepada Masyarakat untuk ikut serta menikmati hajat besar pesta Demokrasi dalam memilih calon pemimpin. Dengan kata lain, PDI-PERJUANGAN tidak tumbang walau dikepung Koalisi KIM Plus pada Pemilihan Kepala Daerah 2024, bahkan menjadi warna untuk menolak kekuasaan secara absolut yang terjadi di Negara Republik Indonesia, terlepas persoalan Hasil pemilihan nya Menang atau Kalah, PDI-PERJUANGAN tetap memberikan Calon calon dan kader kader terbaik untuk maju sebagai kontestan pada Pemilihan Kepala Daerah serentak di 2024. (rls)
Apriyan Sucipto, SH, MH
(Pemerhati Politik Sosial dan Budaya)”
Demikian tulisan ini, sengaja kami sajikan secara utuh, cukup menarik bukan ? Sebuah perenungan dalam pembangunan demokrasi kita.(*)
Pewarta : Nurdin Pewarta
Sumber : Fakta News