LAMPUNG SELATAN, – Aksesibilitas, termasuk infrastruktur jalan merupakan salah satu aspek terpenting untuk mendorong dan menjaga minat masyarakat menuju sebuah destinasi wisata. Dimana aksesibilitas sangat memengaruhi minat wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Kalau aksesnya buruk, bagaimana masyarakat bisa tertarik berkunjung? Logis, bukan.
Tidak semata hanya masalah jalan yang buruk, ketiadaan transportasi publik yang mudah dijangkau, aman, dan nyaman, serta lemahnya akses informasi juga bisa jadi salah satu faktor penghambat motivasi masyarakat luas untuk mengunjungi destinasi wisata tertentu.
Fasilitas dan aksesibilitas ini memang menjadi salah satu persoalan penting dalam rangka pengembangan pariwisata di Lampung Selatan, yang harus di carikan solusi nya. Karena kalau bicara potensi, banyak sekali potensi pariwisata yang ada.
Di Lampung Selatan sendiri, pemerintah setempat memprioritaskan perbaikan akses-akses jalan menuju destinasi wisata utama atau unggulan, akses jalan ke pantai Ketang Kecamatan Kalianda salah satu nya.
INPRES Jalan Daerah Nomor 3 Tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan layanan jalan menuju kawasan-kawasan produktif, termasuk di dalamnya daerah pariwisata, dapat menjadi salah satu payung hukum dalam penganggaran pembangunan atau peningkatan jalan menuju lokasi wisata.
INPRES ini memungkinkan untuk pemerintah kota, kabupaten, atau provinsi untuk mengajukan perbaikan akses dan infrastruktur di daerah wisata mereka yang mungkin mengalami banyak kendala.
Namun, untuk bisa mendapatkan manfaat dan benefid ini, juga harus melalui banyak pertimbangan, kajian dan rumusan yang hasil salah satu nya menaikkan status destinasi wisata tersebut.
Namun dengan tidak membebankan masyarakat khusus nya Kabupaten Lampung Selatan yang nanti nya akan menikmati wisata di Bumi Khagom Mufakat ini.
Sementara pada keterangannya di akun sitab media sosial Bupati Lampung Selatan di Raditiyo Egi Pratama menjelaskan, pentingnya peran pemda untuk secara aktif berkolaborasi dengan investor baik dari dalam, maupun luar daerah, untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata yang ada di Lampung Selatan.
Tujuannya, selain untuk mencukupi masalah pendanaan tetapi juga aksesibilitas menuju destinasi wisata tersebut. Akhirnya minat masyarakat untuk berwisata ke daerah itu juga bisa mengalami peningkatan.
“Kalo mengandalkan anggaran dari Pemda aja ya tidak akan cukup. Makanya, paling tidak diperlukan investasi dari pihak ketiga,” ujarnya.
(*)
