MEDIA RI, Pontianak_Masyarakat Indonesia sangat mengenal berbagai macam tumbuhan yang ada disekitar mereka. Pengetahuan tentang tanaman yang selama ini diketahui mereka berdasarkan pengalaman sungguh sangat berarti, terlebih tentang tanaman pangan. Karena, tanaman pangan seperti sayuran dan buah-buahan mengandung nutrien, vitamin, dan mineral yang berguna bagi pertumbuhan, kesehatan dan penting untuk diet sehat. Beberapa jenis sayur, buah, dan umbi mengandung racun alami jika terakumulasi dapat membahayakan kesehatan manusia. Racun alami adalah zat yang secara alami ada pada tumbuhan, dan merupakan salah satu mekanisme dari tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta predator.
Umbi umbian yang biasa kita konsumsi sehari-hari, memiliki racun alami. Seseorang perlu tahu jenis racun pada umbi, yang kemudian tahu bagaimana cara mengolahnya. Dengan demikian tanaman pangan yang di konsumsi dapat diambil manfaatnya bagi tubuh.Dikutif dari KBRN Pontianak Bahwa ada beberapa racun alami pada umbi dan cara pengolahannya untuk mencegah keracunan, diantaranya;
1.Singkong
Singkong mengandung racun linamarin dan lotaustralin yang digolongan glikosida sianogenik, linamarin terdapat pada semua bagian tanaman, terutama pada akar dan daun. Singkong tipe pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi daripada tipe manis. Singkong yang tidak diolah dengan benar, racunnya akan berubah menjadi senyawa kimia hidrogen sianida. Singkong manis mengandung sianida kurang dari 50 mg per kilogram, sedangkan yang pahit mengandung sianida lebih dari 50 mg per kilogram. Jumlah sianida yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 mg per kilogram berat badan per hari. Gejala keracunan sianida meliputi penyempitan kerongkongan, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan kematian.
Untuk mencegah keracunan singkong, pertama, cuci bersih dari tanah yang menempel, kulitnya dikupas, potong-potong, rendam dalam air bersih yang mengalir. Singkong tipe manis hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar sianida ke tingkat non toksik.
2.Kentang
Racun alami pada kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid, dengan dua macam racun utamanya, yaitu solanin dan chaconine. Kadar racun pada kentang rendah dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi manusia.
Kentang yang berwarna hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi. Racun tersebut terdapat pada daerah yang berwarna hijau, kulit, atau daerah di bawah kulit.
Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan rasa pahit, gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah. Sebaiknya kentang disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering, serta dihindarkan dari paparan sinar matahari atau sinar lampu. Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya kentang dikupas kulitnya, dimasak matang sempurna sebelum dikonsumsi.
3. Parsnip (semacam wortel)
Parsnip mengandung racun alami yang disebut furokumarin (furocoumarin). Senyawa ini dihasilkan sebagai salah satu cara tanaman mempertahankan diri dari hama serangga. Kadar racun tertinggi biasanya terdapat pada kulit atau lapisan permukaan tanaman atau di sekitar area yang terluka.
Racun tersebut antara lain dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri pada kulit jika terkena sinar matahari. Kadar racun dapat berkurang karena proses pemanggangan atau perebusan. Lebih baik bila sebelum dimasak, parsnip dikupas terlebih dahulu. (*)
Pewarta :Nurdin Pewarta Nusantara
Sumber : pom.go.id/Wiwin Indriani/KBRN