Konflik Antara Manusia Dengan Satwa Liar di TNBBS Kembali Memakan Korban 

oleh -59 views

LAMPUNG,_Konflik antara manusia dengan hewan liar kembali terjadi. Beberapa waktu yang lalu daerah pemukiman warga di Lampung Barat dihebohkan oleh keberadaan sosok  harimau yang memasuki daerah pemukiman warga. Kali ini terulang kembali peristiwa tragis serangan gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang memasuki pemukiman masyarakat  mengakibatkan korban jiwa. Seorang warga bernama Suarni, 63 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah diserang oleh kawanan gajah liar yang memasuki area permukiman di desa Talang Badar, Kabupaten Tanggamus, Minggu malam (29/12/2024).

Peristiwa ini menunjukkan bahwa konflik antara manusia dan satwa liar yang semakin sering terjadi, terutama di kawasan-kawasan yang berbatasan dengan habitat alami satwa.  Seperti yang terjadi di désa Talang Bandar ini contohnya, serangan gajah penghuni TNBBS berakibat pada kerusakan parah, baik pada tubuh korban maupun rumahnya.

“Kejadian ini terjadi di kawasan register hutan TNBBS, tepatnya di Blog 3 Desa Talang Badar,” ungkap Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, Senin (30/12/2024).

Tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan pihak pengelola TNBBS saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan evakuasi dan pendalaman penyebab peristiwa tersebut.

“Kami masih di lokasi untuk proses evakuasi. Informasi lebih lanjut akan segera disampaikan,” tambahnya.

Dari photo-photo yang berkaitan dengan peristiwa ini yang beredar di medsos dan juga dari berbagai informasi yang dihimpun menunjukkan betapa mengenaskan kejadian tersebut.

Potongan tubuh korban ditemukan di beberapa lokasi sekitar tempat kejadian dan juga tampak keadaan rumah yang hancur berantakan.

Semoga saja peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan habitat satwa liar yang berimbang dengan aktivitas manusia.

Kawanan gajah yang memasuki area permukiman diduga terdorong oleh berkurangnya ruang hidup mereka, yang kerap terjadi akibat pembukaan lahan dan perambahan kawasan hutan.

Dengan peristiwa ini hendaknya masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

Dan juga mungkin sangat diperlukan untuk ditingkatkan koordinasi  pihak terkait guna mencegah konflik serupa di masa mendatang tidak terulang, Merupakan hal yang mendesak adanya langkah-langkah yang nyata, agar manusia dan satwa liar dapat hidup berdampingan tanpa saling mengancam.(NP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *