Gibran Fans Lampung : Pilkada Serentak Hanya Satu Paslon Melawan Kotak Kosong Mundurnya Reformasi

oleh -81 views
Pengurus Wilayah Gibran Fans Provinsi Lampung Kahfi./foto dok

BANDARLAMPUNG,- Pilkada serentak seyogyanya menjadi salah satu cara menyalurkan aspirasi suara masyarakat dalam menentukan seorang pemimpin yang akan membawa kemajuan di daerah, khususnya Provinsi Lampung dengan 15 Kabupaten/Kota yang dimilikinya. Sehingga, pemimpin yang dilahirkan bukan hanya sekedar mandat dari partai pengusung melainkan hasil dari pemilihan kepala daerah sebagaimana yang diamanatkan undang-undang.

Ketua Pengurus Wilayah Gibran Fans Lampung Kahfi menyampaikan jangan sampai iklim demokrasi yang sudah dibangun pasca tumbangnya rezim orba dengan semangat reformasi justru mengalami kemunduran dengan munculnya Wacana : “Pilkada Serentak Hanya Satu Paslon Melawan Kotak Kosong”.

” Sungguh ironis, bila putra-putri terbaik daerah harus gugur sebelum kontestasi lantaran tidak mendapatkan rekomendasi partai pengusung untuk mendaftarkan diri di KPU pada tanggal 27-29 Agustus 2024 mendatang. Dengan alasan yang digaungkan ialah meminimalisir biaya pelaksanaan pilkada manakala hanya satu paslon,” Katanya di Bandarlampung. Minggu,18 Agustus 2024.

Menurut Kahfi , terlebih adanya kabar klaim dukungan kepada salah satu Calon, Gibran Fans Lampung menyatakan bahwa Pilkada Serentak merupakan bagian dari amanat Reformasi dengan tumbangnya rezim orba yang mana memberikan hak kepada rakyat untuk memilih Calon Pemimpin yang dibutuhkan dalam membawa perbaikan dan kemajuan daerah.

” Sebagaimana Bapak Presiden Ir. Joko Widodo yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober mendatang merupakan sosok pemimpin yang dilahirkan dari pilkada Walikota Solo 2 Periode, Kemudian, Pilkada Gubernur DKI Jakarta, Lalu, memenangkan kontestasi Pilpres 2014-2019 dan 2019-2024 tidak pernah sekalipun melawan kotak kosong selama mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden,” tuturnya.

Kahfi mengatakan momentum kemenangan Prabowo Gibran dalam pemilihan presiden 2024 lalu seharusnya dapat membawa angin segar dalam melahirkan calon pemimpin kepala daerah yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju atau pun Non Koalisi, bukan malah mempersempit atau hanya melahirkan satu pasangan calon yang akan berlaga dalam kostestasi Pilkada Serentak. Justru ini menjadi kemunduran dalam demokrasi karena Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju tidak dapat melahirkan lebih dari satu paslon,” ujarnya.

Lebihlanjut dia mengatakan bila skenario “Satu Paslon Melawan Kotak Kosong” tetap terjadi, ini akan menjadi preseden buruk bagi paslon yang tidak berhasil mengalahkan kotak kosong karena harus mencapai 50%+1 dari Jumlah DPT sebagaimana amanat PKPU 13/2018. Selanjutnya, pilkada ulang akan dilaksanakan tahun berikutnya atau mengikuti jadwal pelaksanaan pilkada selanjutnya,”imbuh dia.

Yang mana , lanjut Kahfi , Pilkada Serentak Melawan Kotak Kosong dapat memicu gerakan massa yang didukung oleh kandidat yang tidak diberikan kesempatan berlaga di arena pilkada dengan mengarahkan pemilihan kepada kotak kosong. Sebagaimana, yang pernah terjadi di Makasar pada pilkada 2018 lalu. Sehingga kekosongan kepala daerah tersebut akan di isi Pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah pusat (Kemendagri).

Hal ini membuat arah dukungan Gibran Fans Lampung akan ditentukan setelah mendengar aspirasi dan harapan dari pengurus Kabupaten/Kota bersama masyarakat, bila ada kabar yang menyatakan Gibran Fans Lampung telah melabuhkan dukungan kepada salah satu kandidat itu hanya klaim sepihak saja. Sejauh ini masih membangun komunikasi dengan semua kandidat untuk memastikan bahwa demokrasi di Lampung tidak mengalami kemunduran dan memastikan bahwa kandidat yang di dukung adalah yang siap bersinergi dengan Pemerintah Pusat terpilih Prabowo Gibran,” pungkasnya.

(**)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *